Sunday 10 April 2016

Menjadi Guru yang Update dengan Perkembangan Teknologi

Kenapa guru harus update dengan perkembangan teknologi? Seorang pengamat pendidikan berbasis teknologi dari Promethean UK, Magnus Bengtsson mengatakan,
"Saat ini siswa di sejumlah negara sudah dekat dengan perangkat teknologi, setidaknya mereka sudah terbiasa mencari informasi tambahan dari internet, siswa sudah terbiasa dengan perangkat selular canggih. Dengan kemampuan-kemampuan awal tersebut para siswa juga harus disiapkan di dalam kelas dengan teknologi yang biasa mereka gunakan"
Berikut ini beberapa kelebihan ketika seorang guru memanfaatkan teknologi dibidang pendidikan, seperti yang saya kutip di situs http://blog.ruangguru.com/
  • Metode belajar selalu baru dan seru, Dengan tetap update dengan teknologi, bisa menciptakan metode-metode belajar baru seiring dengan adanya teknologi terbaru. Seru bukan, apabila setiap saat metode belajar yang digunakan selalu berbeda? Pasti murid juga akan lebih semangat untuk belajar maupun mengerjakan tugas sekolah.
  • Mengajar bisa lebih fleksibel, Dengan teknologi, bisa membantu kegiatan belajar mengajar juga di sekolah. Baik untuk Bapak/Ibu Guru maupun bagi murid. Misalnya saja, saat ingin memberikan materi pelajaran ke murid. Bapak/Ibu Guru bisa secara mudah share materi belajar dengan adanya internet. Ini juga sangat membantu lho seandainya sedang berhalangan mengajar, jadi materi maupun tugas tetap bisa diberikan. Jadi, tak perlu khawatir lagi deh murid ketinggalan pelajaran!

  • Mengajarkan murid menggunakan teknologi secara positif, Mengingat murid sudah melek teknologi dari kecil, membuat mereka sudah terbiasa menggunakan teknologi. Nah, sebagai guru yang melek teknologi Bapak/Ibu Guru bisa mencoba mengajak para murid untuk menggunakan gadget mereka untuk kegiatan positif juga seperti belajar.
Caranya bisa dimulai dengan secara rutin berbagi materi yang berkaitan dengan pelajaran yang Bapak/Ibu Guru dapatkan di internet. Bisa dengan berbagi E-book, artikel di blog, ataupun blog guru sendiri yang di share ke siswa
Yang menjadi nilai positifnya lagi, ketika murid membaca konten yang menarik atau membuat mereka penasaran, mereka bisa langsung browsing untuk mendalami materi tersebut
  • Tidak ada lagi kelas yang membosankan, Dengan memanfaatkan berbagai media saat mengajar, tentunya akan membuat kelas Bapak/Ibu Guru menjadi menyenangkan dan tidak membosankan dong! Apalagi kalau ternyata, pelajaran lainnya masih menggunakan cara tradisional jadinya murid cepat bosan dan penat di kelas. Solusinya, Bapak/Ibu Guru bisa mengajar menggunakan video, film, atau kecanggihan teknologi lainnya biar murid pun jadi 'melek' lagi.
  • Dikagumi oleh murid, Biasanya guru yang update dengan teknologi itu dikagumi oleh para murid, Bahkan bisa dikatakan guru yang keren, karena mereka melihat Bapak/Ibu sebagai guru yang asyik dan berjiwa muda. Dengan rasa kagum ini, tentu akan tercipta rasa kedekatan antara murid dengan guru

Potensi apa saja yang bisa dimanfaatkan guru di bidang IT (Teknologi)?
Seperti saya kutip dibawah ini dari http://www.majulahsekolahku.com/ potensi yang bisa dimanfaat oleh guru terhadap perkembangan teknologi sangatlah besar dan bisa memperlancar tugas dan dedikasinya sebagai guru, beberapa potensi tersebut adalah:

  • Guru akan mengerti sekali tidak akan berlomba dalam bidang skill dengan muridnya karena pasti kalah jauh, ia akan lebih mengedepankan bagaimana mengajari dan memberi contoh muridnya tentang etika di dunia maya.
  • Semua muridnya akan punya kesempatan berbicara dan curah pendapat. Seorang anak pendiam dan tertutup pun akan jadi ekspresif dan terbuka jika sudah menggunakan teknologi.
  • Muridnya akan menjelma menjadi pemikir yang kritis. Kepada google ia akan memperlakukannya sebagai mitra. Saatnya guru berikan pertanyaan pada siswanya sebuah hal yang akan sulit ia temukan di google. Ia masih menjadi guru yang biasa dan bukan yang luar biasa jika hanya meminta muridnya meng copy and paste informasi yang didapatkan di google.
  • Guru dapat mengarahkan muridnya untuk sadar proses dan sadar produk dan tidak lagi berorientasi benar dan salah. Siswa akan lakukan segalanya (termasuk mencontek) jika yang guru butuhkan darinya adalah jawaban benar dan bukan proses. Gunakan IT guru jadi ajarkan mengenai kerja team saat meminta siswanya membuat video mengenai pembelajaran yang dialami atau reflekai mereka akan sebuah topik pembelajaran. Dan sederet contoh lain yang menempatkan siswa sebagai produsen dan bukan sekedar konsumen informasi.
  • Setiap pembelajarannya akan selalu ada nuansa; rasa ingin tahu, eksperimen, kerja sama, penyelesaian masalah, komunikasi efektif dan semua karakter yang diperlukan siswa kita di masa depan
Teknologi seperti apa saja yang bisa dimanfaatkan oleh guru dibidang pendidikan?
  • Facebook, kenapa facebook saya jadikan pilihan pertama yang bisa dimanfaatkan oleh guru? Tidak asing lagi, facebook saat ini sudah mendunia dan siapapun paling tidak akan selalu mengakses situs ini minimal 1 x dalam seminggu, adapun fitur-fitur yang bisa kita manfaatkan diantaranya adalah: 
  1. Tempat membentuk komunitas pendidikan, group kelas atau sekolah
  2. Memberi informasi penting untuk siswa, dapat menggunakan fasilitas group chat
  3. Wahana untuk memberikan pesan positif untuk siswa, pesan-pesan yang tidak sempat kita sampaikan sewaktu dikelas dapat kita update di halaman group kelas kita.
  4. Tempat memberikan tugas
  5. Tempat melaporkan tugas siswa
  6. Tempat memberikan informasi berupa kisi-kisi soal
  7. Sarana untuk memberikan dukungan kepada temannya yang ikut lomba
  8. Tempat pengumuman nilai hasil ulangan
  • Aplikasi e-learning, sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan berupa website yang dapat diakses di mana saja. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.
  • Blogger.com, selain aplikasi diatas yang paling mudah menurut saya yang dapat diaplikasikan adalah blog guru, dengan blog, guru setidaknya punya dokumentasi materi-materi yang akan disampaikan kepada murid/peserta didik. Manfaat lain guru juga bisa mendapatkan earning (Rp/$) dengan blog yang dikelolanya, sudah banyak bapak/ibu guru yang sukses dan berhasil dengan blog-blog yang dia buat.
  • Pembuatan bahan ajar menggunakan power point, dari power point ini bapak ibu dapat mengkonversi menjadi pdf sehingga bahan ajar bapak ibu menjadi sebuah e-book.
Catatan: teknologi yang bisa digunakan guru diatas mungkin baru sedikit dari banyak manfaat yang ada, namun tidak salahnya kita mencobanya, silahkan bapak/ibu meninggalkan komentar melengkapi tulisan "Menjadi Guru yang Update dengan Perkembangan Teknologi" ini.
    Peran Guru Tidak Dapat Tergantikan Oleh Kemajuan Teknologi
    Bapak dan Ibu guru, dengan banyaknya perkembangan teknologi diatas, apakah peran bapak ibu akan tergantikan oleh teknologi? Meskipun kemajuan teknologi pembelajaran sudah pada tahap yang cukup mencengangkan, namun kemajuan ini tidak dapat menggantikan fungsi dan peran guru dalam seluruh proses pendidikan anak. Manusia memang sudah hidup dalam dunia yang berteknologi tinggi tetapi secara psikologis pada kelompok anak-anak dan remaja usia sekolah tetap ada hasrat untuk mencari figur yang dapat mereka kagumi, hormati, dan bahkan meniru perilaku dan prestasi kehidupannya. Ada banyak alasan yang memperkuat peran strategis guru tidak bisa diganti atau diambil alih oleh media canggih apapun.

    • Alasan psiko-pedagogik. Guru dalam melaksanakan tugas keguruannya tidak hanya sekedar berperan untuk mentransfer ilmu kepada anak didik, karena peran ini sudah tidak populer lagi dan tidak sesuai dengan tuntutan pembelajaran modern. Ketika guru berperan hanya sebatas mentransfer ilmu, maka peran ini sudah bisa dengan lebih efektif diambil alih oleh media-media pembelajaran.
    Guru dalam melaksanakan tugasnya diharapkan dapat menyajikan sebuah pembelajaran dengan suasana yang penuh kehangatan, keramahan yang dapat membuat semua siswa dalam kelasnya merasa nyaman untuk menyampaikan pendapatnya, mencoba sesuatu yang baru diketahuinya, merasa nyaman untuk berbeda pendapat dengan gurunya, termasuk penting juga merasa nyaman untuk melakukan kesalahan. Ruang kelas bukan saja tempat untuk belajar tentang sesuatu yang benar tetapi juga tempat untuk mencoba dan salah (try and error) supaya diperbaiki dan disempurnakan.
    Pola komunikasi yang terjadi dalam pembelajaran yang disajikan oleh guru adalah sebuah pola komunikasi yang humanis karena komunikasi antara manusia dengan manusia yang lebih melibatkan suasana hati, rasa peduli, dan tenggang rasa yang tidak mungkin dialami anak didik ketika belajar dengan menggunakan alat-alat pembelajaran elektronik yang dingin, kaku dan tak punya perasaan. Seorang anak yang hanya dibesarkan dengan media pembelajaran elektronik, bukan tidak mungkin akan mengalami sedikit kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kecerdasannya dengan berinteraksi sosial tidak dikembangkan dengan baik. Keluwesan berkomunikasi dengan lingkungannya akan gagap.

    • Alasan pedagogik moral. Guru sebagai pendidik juga bertugas untuk mewarisi nilai-nilai dan keutamaan-keutamaan hidup untuk menjadi pegangan para siswa dalam menjalani hidupnya dikemudian hari. Pewarisan dan penanaman nilai-nilai kehidupan tentu tidak hanya diajarkan secara verbal searah sebagaimana yang bisa diperoleh melalui media pembelajaran elektronik, tetapi harus dikomunikasikan secara baik tidak hanya melalui ceramah dan pidato retoris tetapi terutama dan paling bermakna harus melalui contoh dan sikap hidup yang nyata. Mengajarkan dan mewariskan nilai-nilai hidup tidak hanya cukup dengan kata-kata tetapi harus dengan contoh dan teladan hidup.

    Sebagai misal, mendidik siswa untuk tertib dan disiplin sangat tidak efektif kalau hanya dengan ceramah tentang tata tertib, apalagi menggunakan kekerasan, tetapi harus ditunjukkan dengan contoh perilaku yang tertib dan disiplin dari para guru. Seorang guru yang tidak tertib tidak akan pernah berhasil menertibkan anak-anaknya.
    Anak didik pada usia remaja terkadang bingung bagaimana harus bersikap dan berperilaku. Oleh karena itu mereka sangat membutuhkan contoh perilaku orang dewasa yang positif sebagai referensi bagi mereka dikemudian hari ketika mereka memasuki dunia kehidupan orang-orang dewasa. Di sini guru tidak saja berperan sebagai pendidik tetapi juga berperan sebagai orang tua kedua. (the second parents) untuk menegaskan dan menguatkan kembali nilai-nilai kehidupan, nilai-nilai moral, atau keutamaan-keutamaan hidup yang sudah disemai di rumah oleh orang tua mereka, karena para siswa yang dihadapi saat ini adalah calon orang tua di masa depan.
    Sekolah-sekolah yang sudah menggunakan teknologi pembelajaran yang canggihpun tetap tidak bisa menyangkal bahwa guru masih memegang peran kunci. Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia (N. Driyarkara, SJ). Pemanusiaan manusia muda pada sekolah-sekolah tidak bisa dilaksanakan hanya dengan mengandalkan teknologi. Malah sebaliknya dengan teknologi yang sangat terbatas sekalipun proses pemanusiaan manusia tetap masih bisa dijalankan, bahkan jauh lebih efektif kalau gurunya benar-benar berkompeten dan kreatif.
    Menyadari bahwa ternyata peran strategis guru tak dapat digantikan oleh teknologi canggih, maka bapak ibu guru harus merasa yakin akan pilihan dan keputusan hidupnya untuk menjadi guru. Dengan demikian para guru harus selalu berupaya untuk terus menerus meningkatkan kompetensinya, baik kompetensi akademik, pedagogis, kepribadian, dan kompetensi sosialnya agar dapat menjadi guru yang handal sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zamannya. 
    Bapak ibu Menjadi Guru yang Update dengan Perkembangan Teknologi adalah sebuah tuntutan kita mengajar dan mengikuti zaman namun tentu saja dibarengi dengan peran kita sebagai guru yang tidak akan tergantikan oleh apapun, semoga tulisan ini bermanfaat untuk bapak ibu. Terima kasih

    0 komentar:

    Post a Comment