Tuesday, 27 September 2016

Cara Mengirim E-mail dengan Baik dan Benar

Menulis E-Mail sudah menjadi bagian dari pekerjaan kita beberapa tahun terakhir ini. Dunia menjadi makin terlihat kecil dengan kemampuan E-Mail untuk mengirim dan menerima surat, data atau gambar ke suatu tempat yang bahkan tidak pernah kita ketahui sebelumnya.

Sebagai bagian dari pekerjaan, sudah seharusnya kita mencoba untuk mencari tahu bagaimana dalam menulis E-Mail yang baik dan benar.

E-Mail bertujuan untuk menyampaikan sesuatu dengan lebih cepat dan komunikasi yang simple sehingga kalau tidak diperlukan, sudah sebaiknya E-Mail hanya berisikan kurang lebih 5 paragraf saja. Untuk pengiriman sesuatu tulisan atau data yang melebihi dari itu, sebaiknya menggunakan suatu lampiran seperti lampiran file WORD, EXCEL dan lainnya.

Apakah tata bahasa dan ejaan sangat penting?

Sama halnya seperti surat menyurat bahwa kedua hal diatas adalah hal yang sangat penting. Tanpa suatu tata bahasa dan ejaan yang benar akan mengurangi "nilai" si pengirim di mata si penerima dan juga kemungkinan adanya kesalahan persepsi terhadap E-Mail yang dikirim. Sebaiknya, hindari pemakaian singkatan dan gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Apa yang dimaksud dengan "Cc" dan "Bcc"?

Biasanya "Cc" (Carbon Copy) digunakan untuk orang yang anda tuju tapi tidak memerlukan reply (tanggapan) dari mereka atau hanya sekedar pemberitahuan saja. Sedangkan "Bcc" (Blind Carbon Copy) digunakan hampir sama dengan "Cc" tetapi dalam hal ini, penerima dalam "Bcc" tidak akan diketahui (terihat) oleh penerima yang ada di "To" atau "Cc" dan juga penerima "Bcc" tidak dapat melihat penerima lain yang ada di "Bcc" juga.

Dalam contoh diatas, E-Mail dikirim langsung (ditujukan) ke Bono. Dan juga mengirimnya kepada Hazia, di kolom "Cc". Anto dan Dewi di bagian "Bcc". Mereka (Anto dan Dewi) dapat melihat penerima yang lain (Bono dan Hazia) tapi Bono dan Hazia tidak bisa melihat mereka (Anto dan Dewi).

Apa yang dimaksud dengan Plain Text dan HTML dalam E-Mail format?
Plain Text adalah bentuk teks yang sangat sederhana dimana tidak terdapat fungsi untuk mengubah bentuk huruf maupun warna. E-Mail hanya dapat berisi huruf saja (tidak bisa gambar atau pun lainnya kecuali sebagai lampiran) yang diketik melalui keyboard dan dikenal sebagai kode ASCII.
Kebanyakan Plain Text menggunakan bentuk huruf COURIER yang mempunyai lebar huruf yang sama, hal ini berguna jika anda mau membuat suatu tulisan yang rapi.

Sedangkan HTML adalah suatu bentuk format dimana anda dapat mengubah bentuk huruf, warna bahkan dapat memasukkan gambar maupun suatu link yang berguna untuk menuju suatu website tertentu, misal:

" Untuk keterangan lebih lengkap, silahkan klik www.ismedrizal.id"

Jadi format mana yang sesuai dengan anda?? Plain Text atau HTML? Sekarang ini, E-Mail tidak hanya diterima melalui komputer saja, tetapi juga PDA atau telpon gengam. Plain Text dapat dengan mudah dibaca oleh si penerima baik melalui komputer, telpon genggam atau PDA. Sedangkan dalam format HTML mungkin tidak bisa diterima (tidak terbaca) di telpon genggam ataupun PDA.

Dan biasanya format HTML membutuhkan ruang yang lebih besar sehingga akan menyulitkan si penerima apabila mempunyai koneksi internet yang buruk atau lambat.
Intinya, apabila anda ingin E-Mail anda pasti dapat dibaca oleh siapapun maka Plain Text adalah pilihan terbaik walaupun tidak dapat memberikan tampilan yang "cantik".

Kapan anda sebaiknya membalas E-Mail?
E-mail yang diterima sudah seharusnya di balas dalam waktu singkat dan alangkah lebih baik bila anda sedang berhalangan untuk menerima E-Mail, dapat diwakilkan oleh orang lain atau rekan kerja sehingga pelanggan atau klien anda tidak menunggu terlalu lama.

Apa saja yang harus dituliskan dalam E-Mail, baik pada saat menulis pertama kali atau membalas E-Mail?
Sebaiknya di dalam isi E-Mail, harus dicantumkan nama yang dituju. Hal ini sangatlah penting mengingat tidak semua E-Mail merupakan milik si penerima. Kadang-kadang satu alamat E-Mail digunakan untuk satu divisi, misal sales@ismedrizal.id; service@ismedrizal.id dan sebagainya.

Seperti kita menulis surat, tulisan "Dengan Hormat"; "Terima Kasih" dan lainnya sebagai pembuka maupun penutup dalam isi surat sudah wajib untuk ditulis.
Apabila kita membalas E-Mail dari pelanggan, kata-kata seperti:
"Terima kasih atas E-Mail yang bapak/ibu kirim per tanggal….. "; "Mohon maaf atas keterlambatan dalam membalas E-Mail Bapak/Ibu"; "Terima kasih atas order yang Bapak/Ibu kirim Sebagai kalimat pembuka dalam membalas E-Mail, juga memberikan suatu tambahan nilai tersendiri bagi si penerima E-Mail."

Selalu mencantumkan nama dan jabatan adalah perlu sehingga mereka (pelanggan) dapat mengetahui dengan siapa mereka berhubungan.
Untuk memudahkan kita bahwa setiap E-Mail yang kita kirim selalu mencantumkan nama perusahaan, nama , jabatan maupun alamat, kita bisa menggunakan Signature File (fungsi yang ada di program E-Mail) yang secara otomatis akan mengirim data pribadi yang telah kita isi sebelumnya.


Sumber: http://www.otakku.com/

Saturday, 27 August 2016

Cara Benar dan Praktis Memperbaiki Foto yang Corrupt atau Rusak

Assalammualaikum, salam hangat buat para pengunjung blog ini, kami senantiasa akan berusaha memberikan tulisan-tulisan menarik buat anda. Ucapan terima kasih juga buat pengunjung setia yang selalu berkunjung dan berkomentar pada blog http://www.ismedrizal.id/ ini.

Bagi pengujung yang suka fotografi tulisan saya sebelumnya tentang Tips Objek Fotografi dengan Tema Kekinian mungkin akan menambah wawasan kita dibidang fotografi dan kali ini kita akan membahas tentang Memperbaiki Foto yang Corrupt atau Rusak pada memory kamera

Kita mungkin pernah menemukan file foto seperti gambar dibawah ini:
File Foto yang Corrupt
file foto tidak bisa dibuka


File Foto Setengah Rusak
Penyebab File Foto Rusak atau Corrupt
Mungkin kita bertanya-tanya kenapa sebuah file foto bisa seperti itu (diatas). Dari beberapa kasus yang penulis temukan, hal ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya:

  • Media penyimpanan (memory, flashdisk, hardisk, CD dll) yang sudah lama
  • Cara menggunakan media penyimpanan yang sembrono tanpa memikirkan keamanan file didalamnya
  • Sering mencabut dan memasang media penyimpanan ketika sedang digunakan pada komputer
  • Bahkan bisa juga disebabkan oleh tekanan listrik yang turun naik
  • Tentu saja ketika komputer mati secara tiba-tiba karena putusnya arus listrik masalah ini juga dapat terjadi
Tulisan ini merupakan kejadian yang penulis alami sendiri saat memperbaiki memory kamera seorang pelaksana proyek pembangunan infrastruktur masyarakat didaerah tempat penulis berdomisili.

Disodorkan memory kamera yang filenya corrupt tentu tantangan tersendiri juga, hehe. Maklum berdasarkan informasi dari pemilik memory ini, file atau memory tersebut sudah dicoba dibawa ke beberapa tempat namun belum ada yang berhasil memperbaikinya.

Langsung saja browsing menggunakan internet, searching disemua search engine seperti google, penulis menemukan beberapa aplikasi yang dikatakan mudah untuk memperbaiki file yang rusak ini.

Namun penulis sendiri jatuh hati pada software yang berikut ini, karena beberapa software atau aplikasi yang dicoba, aplikasi ini layak diacungi jempol.

Stellar Phoenix Photo Recovery dan Stellar Phoenix JPEG Repair yaaa, ini software tersebut. Berikut tampilan screenshot dari aplikasi softwarenya.
Stellar Phoenix Photo Recovery

Stellar Phoenix JPEG Repair
Cara Menggunakan Software
Bagi pengunjung yang belum pernah mencoba aplikasi software ini, ikuti saja panduan instalasi dan pemakaian software dibawah ini, penulis jamin mudah menggunakannya.

  • Download terlebih dahulu Stellar Phoenix Photo Recovery disini 
  • Download juga Stellar Phoenix JPEG Repair disini
  • Setelah di download silahkan install seperti gambar dibawah ini




  • Selesai Install agar aplikasi menjadi full jangan lupa registrasi, gunakan key yang sudah ada pada file download diatas
  • Untuk recovery perhatikan gambar dibawah ini
  • Perhatikan juga gambar dibawah ini untuk panduan lebih lanjut
  • Nah Selesai Bagian Recovery File :-)
Jika pengunjung menemukan file foto yang rusak atau setengah saja foto yang muncul seperti gambar diatas, maka kita dapat menggunakan Stellar Phoenix JPEG Repair (sudah disertakan pada file download diatas). Cara menggunakannya hampir sama seperti foto recovery diatas


Demikian artkel kali ini tentang Cara Benar dan Praktis Memperbaiki Foto yang Corrupt atau Rusak, semoga pengunjung yang mencoba cara ini benar-benar berhasil melakukannya, semoga tulisan ini bermanfaat dan berguna bagi pengunjung dan bagi kita semua. Jangan lupa tinggalkan komentar ya :-)

Wednesday, 10 August 2016

Cara Mendaftar Program Satu Juta Domain Kemenkominfo RI 2016

Program Satu Juta Domain adalah salah satu program unggulan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Program ini dirancang untuk meningkatkan konten-konten positif dan produktif di Internet. Dengan menggunakan nama domain Indonesia yang terpercaya dan server di dalam negeri, program ini juga akan menekan tingkat anonimitas di Internet, mendorong optimalisasi akses internet dalam negeri, dan mempercepat akses konten lokal.
Program ini terbuka untuk seluruh UMKM, Sekolah, Pondok Pesantren, Komunitas, dan Desa di Indonesia.
Program akan berlangsung selama tiga tahun, mulai 2016 hingga 2018, dengan target 350.000 situs internet dengan domain Indonesia diaktifkan setiap tahunnya.

Pemerintah akan membantu biaya domain dan hosting untuk satu tahun. Pemerintah juga menyediakan tenaga pendamping di berbagai wilayah untuk menjamin kesuksesan program ini. Pemerintah juga akan mengadakan pelatihan-pelatihan di seluruh wilayah Indonesia.

Setelah tahun pertama, peserta program dapat memperpanjang penggunaan domain dan hosting secara mandiri dengan biaya sendiri. Diharapkan setelah tahun pertama, peserta dapat menerima manfaat  dari menggunakan situs internet sehingga dapat membiayainya sendiri.

Nama domain yang bisa digunakan?
  • UMKM: co.id, biz.id, atau web.id
  • Sekolah: sch.id
  • Pondok pesantren: ponpes.id
  • Komunitas: or.id
  • Desa: desa.id
Pendamping Program Satu Juta Nama Domain?
Pendamping Program adalah individu Warga Negara Indonesia yang sudah diseleksi oleh Kementerian Kominfo RI yang memiliki kemampuan yang dipersyaratkan. Pendamping bertugas membantu peserta program, untuk membangun situs internet, memelihara, dan mempromosikannya secara online.

Cara mendaftar sebagai peserta
Silakan masuk ke link berikut ini http://daftar.1juta.id
Karena harus melalui beberapa tahapan administratif dan teknis, situs internet diperkirakan akan aktif dalam waktu 5-10 hari kerja. Jika ada persyaratan yang belum terpenuhi, waktu pengaktifan dapat mengalami kemunduran atau bahkan ditolak sama sekali.

Nama domain dapat dipilih oleh peserta dengan catatan nama tersebut belum didaftarkan oleh peserta lain. Apabila sudah didaftarkan oleh peserta lain, maka peserta akan diberitahu dan harus mengganti dengan nama domain lainnya. Pemilihan hosting diatur oleh Kementerian Kominfo RI.

Pemberitahuan:
----------------
Bagi anda yang mendaftar melalui aplikasi pendaftaran www.1juta.id dan berada diluar wilayah Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur, agar dapat diketahui bahwa saat ini anda tidak memperoleh fasilitas pendampingan.

Untuk membantu anda dalam pengelolaan dan pembangunan fasilitas website yang akan anda terima pada program ini, kami telah sediakan manual penggunaan preload content/template website dari setiap penyedia hosting yang tergabung dalam program satu juta domain sebagai panduan, untuk mengakses informasi tersebut silahkan klik tautan berikut: http://www.1juta.id/panduan-preload-content

Pertanyaan lebih lanjut, silakan hubungi kami lewat email di: satujutadomain@kominfo.go.id

Tuesday, 9 August 2016

Jadwal Ujian Nasional Perbaikan (UNP) 2016

Jadwal Kegiatan UNP 2016 (1)
  • 5 Agustus 2016 : Penutupan Pendaftaran (Jam 12.00)
  • 5 Agustus 2016 : Pengalokasian Tempat Daftar Ulang
    • Dilakukan oleh system (Jam 18.00)
  • 6 s/d 7 Agustus 2016 : Editing Tempat Daftar Ulang
    • Editing Tempat Daftar Ulang jika diperlukan
    • Editing oleh Provinsi (jika lintas Kota/kab) dan Kota/Kab jika perpindahan sekolah dalam kota/kab.
    • Ditutup Tanggal 7 Agustus Jam 14.00 WIB
    • Kota/Kab menyampaikan akses Web ke sekolah tempat daftar ulang.
  • 8 Agustus 2016 : Sekolah melakukan persiapan menerima Daftar Ulang
  • 8 Agustus 2016 : Pengumuman Tempat Daftar Ulang Di Web
Jadwal Kegiatan UNP 2016 (2)
  • 9 – 11 Agustus 2016 : Sekolah Menerima Peserta Daftar Ulang
    • Menerima dan Memeriksa berkas Peserta
    • Ceklist Peserta Daftar Ulang di Web
    • Mencetak dan menandatangani Bukti Daftar Ulang
  • 12 – 13 Agustus 2016 : Penetapan TUNP
    • Evaluasi TUNP berdasar jumlah peserta daftar Ulang
    • Penetapan TUNP (13 Agustus 2016 Jam 12.00)
  • 12 – 14 Agustus 2016 : TUNP mengisi data di Web
    • Data Proktor Utama dan Teknisi Utama
    • Jumlah Server dan Jumlah Klien di masing-masing server
    • Jumlah Ruang
    • Pengisian data ditutup pada tanggal 14 Agustus 2016 Jam 16.00
Jadwal Kegiatan UNP 2016 (3)
  • 15 – 16 Agustus 2016 : Pengaturan peserta di TUNP
    • Kota/Kab mengatur Pengalokasian Peserta ke TUNP
    • TUNP mengatur Pengalokasian Peserta di Server
    • TUNP mengatur Sesi Peserta
    • Pengaturan ditutup Tanggal 16 Agutus 2016 Jam 16.00
  • 15 – 19 Agustus 2016 : TUNP menyiapkan tempat Latihan
    • Ruang, Server dan Klien dll
  • 19 Agustus 2016 : Pengumuman ke Peserta
    • Tempat dan Waktu Latihan Ujian
    • Tempat dan Sesi Pelaksanaan UNP
  • 21 Agustus 2016 : TUNP melakukan Sinkronisasi Latihan Ujian
    • Menyiapkan server dan koneksi internet
  • 22 – 24  Agustus 2016 : TUNP melaksanakan Latihan Ujian
    • Mencetak Kartu Login
    • Menerima peserta dan membagikan kartu login
  • 27 - 28  Agustus 2016  : Sinkronisasi UNP 1
  • 29 – 1 September 2016 : Pelaksanaan UNP 1
  • 4 September 2016  : Sinkronisasi UNP 2
  • 5 – 7 September 2016 : Pelaksanaan UNP 2
Jadwal Kegiatan UNP 2016 (4)
  • 17 September 2016 : Pengumuman Hasil UNP
  • 19 – 23  September 2016 : Pencetakan SHUNP
  • 21 - 30  September 2016: Distribusi SHUNP ke Kota/Kab – Sat Pendkkn
  • 3 – 7 Oktober 2016: Penyerahan SHUNP ke Peserta
Daftar Peserta Ujian Nasional Perbaikan
Tempat Ujian SMK Negeri 2 Pariaman

Nopes SHUN                   Nama Peserta
4-16-08-07-002-274-7    ABDUL RACHMAN SAYUTI
4-16-08-07-001-181-4    ADAM BURHAN
4-16-08-07-001-182-3    ADI ARIANTO PUTRA
4-16-08-07-001-151-2    AFRI REZKI
4-16-08-07-002-139-6    AGITRI YUNI
4-16-08-07-002-189-4    AGNESIS YOVANI
4-16-08-07-001-057-8    AGUSMAN RAHMAD
4-16-08-07-003-103-2    AIDIL PUTRA
4-16-08-07-001-094-3    ALMAN ZUKRI
4-16-08-07-002-190-3    AMELIA EKA PUTRI
4-16-08-07-002-213-4    AMELIA SAFITRI
4-16-08-07-002-277-4    ANDRI MASDIANTO
4-16-08-07-002-142-3    ANISA PUTRI
4-16-08-07-002-091-6    ANNISA AZAHRA
4-16-08-07-002-214-3    ANNISA FITRI
4-16-08-07-002-143-2    ANNISA PUTRI SEPTIANTI
4-16-08-07-001-204-5    ARIADI Z
4-16-08-07-002-062-3    ARSAISA RUSANTI
4-16-08-07-003-104-9    ASRAUL IHSAN
4-16-08-07-002-216-9    ATIKA YASRI
4-15-08-07-003-023-2    AZWIRMANSYAH
4-16-08-07-001-187-6    BILLYANO EKO PRATAMA
4-16-08-07-001-271-2    CHANDRA ARDI
4-16-08-07-002-032-9    CHINTYA BRILLYANTI GUSTI
4-16-08-07-003-127-2    DEFRI WANDA
4-16-08-07-002-144-9    DESI MAYSARI
4-16-08-07-002-145-8    DESI YARNI
4-16-08-07-003-106-7    DHONNY SURYANTO
4-16-08-07-002-259-6    DIAN ISLAMIATI
4-16-08-07-002-146-7    DIAN RAVIDIANA
4-16-08-07-003-006-3    DILFAN ASMARDI
4-16-08-07-002-096-9    DINI DWI SYAFIRA
4-16-08-07-002-147-6    DINI HUSWATI YULIM
4-16-08-07-002-195-6    DIVIA AMANDA EKA PUTRI
4-16-08-07-001-155-6    DORI YULISMAN
4-16-08-07-002-282-7    ELKA DESVIRA
4-16-08-07-002-219-6    ELSA MUTIA
4-16-08-07-002-003-6    EMILSA WARDANA
4-16-08-07-001-010-7    ERDYANSYAH
4-16-08-07-001-032-9    ERLINDO SUWANDRI
4-16-08-07-003-130-7    FADHILA GUSNI
4-16-08-07-003-152-9    FATRIA DESTIKA
4-16-08-07-001-103-2    FAUZI RAHMAD
4-16-08-07-001-192-9    FEBRI HANAFI
4-16-08-07-002-007-2    FIRDAUS
4-16-08-07-002-123-6    FITRI PERMATA KURNIA
4-16-08-07-002-008-9    FITRI YANTI
4-16-08-07-002-124-5    GUSTI DIANA YUSMAN
4-16-08-07-003-008-9    HADYAN SYAUQI
4-16-08-07-002-009-8    HAMDI RAHMAN
4-16-08-07-003-131-6    HANI ANDIRA
4-16-08-07-002-262-3    HARI SAPUTRA
4-16-08-07-003-009-8    HENDRI SAPUTRA
4-16-08-07-002-037-4    HERLI YANI
4-16-08-07-002-103-2    HERMAI APRE HOCKY YULANDO
4-16-08-07-001-197-4    ILHAM AKBAR MAULANA
4-16-08-07-003-113-8    IMAM FAKHRI MUHAMMAD
4-16-08-07-002-283-6    INDAH PURNAMA SARI
4-16-08-07-002-010-7    INTAN GUMALA SARI
4-16-08-07-003-133-4    IRA FEBRI YANTI
4-16-08-07-002-201-8    IRMA YANTI
4-16-08-07-001-281-8    ISMUL HABIBI
4-16-08-07-001-282-7    JEFRI AFRI YANTO
4-16-08-07-002-012-5    JEMIE SETIAWAN PILIANG
4-16-08-07-002-170-7    KHADIJAH DASMAN
4-16-08-07-002-013-4    KURNIA NOFRIALGUS
4-16-08-07-002-040-9    LILIS MARLINA
4-16-08-07-002-294-3    LISA SUCI RAMADHANI
4-16-08-07-002-202-7    LIVIA ROSMITA
4-16-08-07-002-295-2    LIZA MURNI SUSANTI
4-16-08-07-002-173-4    LUCY AULIA PUTRI
4-16-08-07-001-159-2    LUKTI FAIZ JANUAR
4-16-08-07-002-015-2    M. IKHSAN RAVIDIANTO
4-16-08-07-001-257-8    M. RIZKI PRATAMA
4-16-08-07-001-046-3    MAULANA USMAN
4-16-08-07-001-224-9    MAY YURIADI HANDIKA SAPUTRA
4-16-08-07-002-297-8    MEGA SETIAWATI
4-16-08-07-002-204-5    MELA RAMADHANI
4-16-08-07-002-016-9    MELDA DWIANA JELITA
4-16-08-07-002-017-8    MELLY LOLITA
4-16-08-07-002-175-2    MERI ALNUR
4-16-08-12-002-009-8    MERY GUSMA YANTI
4-16-08-07-002-206-3    MERY MALINDA
4-16-08-03-101-093-4    MHD. ALIF HAIKAL
4-16-08-07-002-041-8    MIFTAHUL JANNAH
4-16-08-07-003-115-6    MIRAL
4-16-08-07-001-226-7    MUHAMMAD ABRAR JONIS PUTRA
4-16-08-07-003-048-9    MUHAMMAD ADRIAN
4-16-08-07-001-137-8    MUHAMMAD AMRULLAH SAPUTRA
4-16-08-07-003-116-5    MUHAMMAD ASEP YURAHMAN
4-16-08-07-002-299-6    MUHAMMAD FADHIL
4-16-08-07-003-138-7    MUHAMMAD RIDWAN
4-16-08-03-002-211-6    MUTIA APRILA GUSRIL
4-16-08-07-003-139-6    NANDA DEPRIANTO
4-16-08-07-002-043-6    NANDA WULANDARI
4-16-08-07-002-129-8    NAUFAL FENO AL AZMI
4-16-08-07-002-130-7    NISA AULIA
4-16-08-07-002-237-4    NISPU SYA'ABAN. M
4-16-08-07-002-302-3    NONI SARTIKA PUTRI
4-16-08-07-002-180-5    NURUL FADHILLA
4-16-08-07-002-304-9    NURZA WIRMA
4-16-08-07-001-143-2    OPI ILHAM HUSEN
4-16-08-07-001-168-9    PIRZA BOBI IRWAN
4-16-08-07-002-305-8    PITRIYANI SAPUTRI
4-16-08-07-002-150-3    PUSPA OKVIANTI
4-16-08-07-003-094-3    PUTRA
4-16-08-07-002-210-7    PUTRI DIANA
4-16-08-07-002-151-2    RADA NOFRIANTI ARZA
4-16-08-07-003-119-2    RAFKI LAMENDRA
4-16-08-07-003-053-4    RAHMAD HIDAYAT
4-16-08-07-001-228-5    RAHMAD IQBAL
4-16-08-07-003-141-4    RAHMADATUL ANDAYANI
4-16-08-07-002-020-5    RAHMAT PUTRA
4-16-08-07-002-021-4    RANI PERMATA SARI
4-16-08-07-002-225-8    RENI JULIA SARI
4-16-08-07-001-170-7    REZI SAHPUTRA
4-16-08-07-002-022-3    REZKI MILIYANRI RAMADHAN.S
4-16-08-07-003-143-2    REZY PRATAMA
4-16-08-07-002-270-3    RIA JUNIFA
4-16-08-07-002-154-7    RICE AYU KRISMONICA
4-16-08-07-002-023-2    RIDHO AL AMZAH
4-16-08-07-001-212-5    RIKO FAJRIAN AKRU
4-16-08-07-002-226-7    RINI KARTIKA INTAN SARI
4-16-08-12-002-167-2    RISKA PUJA ANGGARA
4-16-08-07-003-097-8    RISKI RAHMAT
4-16-08-07-003-121-8    RITA MARDIANIS
4-16-08-07-002-271-2    RITA SUCI JUANDA
4-16-08-07-003-020-5    RIZKY ALDI
4-16-08-07-002-227-6    ROMI MARTHIN
4-16-08-07-002-307-6    RONALDI AMRIL
4-16-08-07-003-122-7    ROZI SAPUTRA
4-16-08-07-003-123-6    RUSDI AFANDI
4-16-08-07-001-148-5    SAIFUL ADE PUTRA
4-16-08-07-002-272-9    SAKINAH REZTI KHALID
4-16-08-07-001-176-9    SATRIA AFRIADI
4-16-08-07-002-308-5    SILMA KHAIRU ANNISA
4-16-08-07-002-186-7    SISKA SEPRIANI
4-16-08-07-002-187-6    SONIA SYAM
4-16-08-07-002-188-5    SUCI RAMADHANI
4-16-08-07-002-054-3    TANIA APRILIA
4-16-08-07-002-288-9    VERA SISKA CHANDRA
4-16-08-07-002-161-8    VIRA SAGITA DEWI
4-15-08-07-002-028-5    VIRELL PRASTAMA
4-16-08-07-002-232-9    WENDA MELIA PUTRI
4-16-08-07-002-289-8    WILNA AGUSTIN
4-16-08-07-002-310-3    YANI GUSMANDA
4-16-08-07-002-311-2    YESI SUSILAWATI
4-16-08-07-001-219-6    YULIA SYAFRIDON
4-16-08-07-003-061-4    YUSUF MULYADI. S
4-16-08-07-003-124-5    YUSUF REYHAN AL RAZZAQ
4-16-08-07-002-255-2    ZALINA SARI

Sunday, 31 July 2016

Aplikasi Dapodik Terbaru 2016 Sudah Dirilis

Selamat datang para pengunjung setia :-). Artikel kali lanjutan dari artikel sebelumnya tentang Panduan Sementara Aplikasi Dapodik 2016. Dari halaman dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id, hari ini sudah di launching aplikasi Dapodik 2016.
Berikut ini kutipan dari halaman dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id
Puji syukur, Alhamdulillah. Tim Dapodikdasmen telah merilis Aplikasi Dapodik 2016 sebagai langkah tindak lanjut untuk menyatukan Aplikasi Dapodik (front-end) untuk jenjang Pendidikan Dasar (Dapodik SD/SMP/SLB) dan jenjang Pendidikan Menengah (Dapodik SMA/SMK). Pada Aplikasi Dapodik 2016 terdapat beberapa pembenahan yang cukup siginifikan dalam hal data referensi, metodologi registrasi, mekanisme memasukkan data GTK baru, pengaturan kurikulum dan pembelajaran. Pembenahan-pembenahan tersebut sebagai upaya dalam melakukan sinkronisasi aturan/regulasi, prosedur, dan mekanisme pemanfaatan data dari Dapodik untuk transaksional di Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, transaksi BOS, PIP dan lainnya.  Diharapkan dengan pembenahan ini akan semakin meningkatkan kualitas data di Dapodik dalam mendukung semua transaksional di lingkungan Kemendikbud.
Pembaruan dapodik kali ini mencakup pembaruan database dan sisi front-end, yang mewajibkan dapodik untuk di install ulang secara fresh, tidak dapat di update dari aplikasi yang lama.

Nah apa saja pembaruan yang sudah ada pada aplikasi dapodik terbaru 2016 ini?
Berikut ini merupakan daftar perubahan pada Aplikasi Dapodik 2016:
[Pembaruan] Pembaruan tampilan antarmuka pengguna
[Pembaruan] Fungsi ganti gambar profil pengguna
[Pembaruan] Penambahan menu Sekolah Aman pada data rinci sekolah
[Pembaruan] Penambahan kolom isian pada sanitasi di data rinci sekolah
[Pembaruan] Penambahan kolom Aktivitas Peserta didik pada tabel MoU Kerjasama untuk SMK pada data rinci sekolah
[Pembaruan] Penambahan isian nama wajib pajak di form sekolah
[Pembaruan] Menu dropdown di data rinci sekolah
[Pembaruan] Penambahan penilaian komponen pada input kondisi
[Pembaruan] Status tingkat kerusakan
[Pembaruan] Sidebar data periodik sarana, buku dan alat
[Pembaruan] Status kolom "vld"
[Pembaruan] Menu validasi (hanya 1 kali perbaikan)
[Pembaruan] Kolom ID Bank, Rekening Bank, dan Rekening atas nama
[Pembaruan] Kolom nama wajib pajak pada PTK
[Pembaruan] Sidebar daftar tugas tambahan
[Pembaruan] Menu paging pada tabel PTK
[Pembaruan] Penambahan kolom penerima KIP pada Peserta Didik
[Pembaruan] Penambahan kolom nomor KIP pada Peserta Didik
[Pembaruan] Penambahan kolom nama di KIP pada Peserta Didik
[Pembaruan] Penambahan kolom nomor KKS pada Peserta Didik
[Pembaruan] Penambahan kolom nomor registrasi akta lahir pada Peserta Didik
[Pembaruan] Penambahan kolom alasan menolak KIP pada Peserta Didik
[Pembaruan] Penambahan kolom NIK ayah, ibu, dan wali pada Peserta Didik
[Pembaruan] Menu paging pada tabel PD
[Pembaruan] Pengelompokan validasi berdasarkan tabel sekolah, sarpras, peserta didik, ptk, rombongan belajar, pembelajaran
[Perbaikan] Mengubah pengaturan bahasa tampilan standar menjadi bahasa Indonesia
[Perbaikan] Bug tidak bisa simpan pengguna pada tambah pengguna di menu manajemen pengguna
[Perbaikan] Bug tidak bisa tambah program pengajaran baru untuk SMA
[Perbaikan] Penonaktifan menu tambah/ubah/hapus di tabel akreditasi sekolah dan tabel blockgrant
[Perbaikan] Penyeragaman deteksi kepala sekolah di beranda dan validasi
[Perbaikan] Validasi email dan website pada DuDi
[Perbaikan] Perubahan nama kolom "keterangan" menjadi "spesifikasi"
[Perbaikan] Verifikasi format penulisan NPWP
[Perbaikan] Pengaturan pengisian no SK dan TMT berdasarkan jenis kepegawaian PTK
[Perbaikan] Perubahan nama kolom dari "NIK" menjadi "NIK/No. Passport untuk WNA" pada formulir PTK
[Perbaikan] Penguncian data rw. sertifikasi, inpassing non-PNS pada data rinci PTK
[Perbaikan] Perbaikan nama tab "Buku" menjadi "Buku yang pernah ditulis" pada data rinci PTK
[Perbaikan] Tambah baru PTK pada aplikasi dinonaktifkan
[Perbaikan] Penambahan kolom referensi "kembali bersekolah"
[Perbaikan] Perubahan penamaan kolom dari "Paket Keahlian" menjadi "Program Pengajaran" pada rombongan belajar
[Perbaikan] Informasi jumlah jam per kelompok matpel pada pembelajaran
[Perbaikan] Unduh excel validasi per kelompok validasi

Melalui launching aplikasi dapodik baru ini admin berpesan agar senantiasa terus meningkatkan kualitas data Dapodik, baik secara kuantitas maupun kualitas.

Bagi para operator dan admin sekolah, dibawah ini kami bagikan link download aplikasi dapodik 2016
  • Aplikasi Dapodik Versi 2016 (unduh disini)
  • Generate Data Prefill (unduh disini)
  • Panduan Penggunaan Aplikasi Versi 2016 (unduh disini)
  • Surat Edaran Dirjen Dikdasmen (unduh disini)
Jika Anda mengalami kesulitan mengunduh Aplikasi Dapodik V.2016 melalui link diatas, silahkan gunakan beberapa link alternatif berikut:
Dikutip dari FB Syafrizal Alimunar
Yang perlu dilakukan di aplikasi Dapodik 2016:
1. Baca berita tentang release Dapodik 2016 di web dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id
2. Download dan baca panduan Dapodik 2016,
3. Download dan install aplikasi Dapodik 2016
4. Lakukan registrasi, bisa offline dan online... Bedanya apa? Iqro panduan dulu
5. Setelah berhasil login, di menu "Beranda", biasanya nama Kepsek belum terpilih, sekolah menolak dana BOS.... Hal ini muncul karena belum memperbarui data

6. Klik tab "Profil Pengguna", lengkapi data-data anda sebagai operator... Kalau bingung, klik lambang tanda tanya (?)
7. Klik tab "Sekolah", klik tab "Data Periodik 2016/2017", perbarui isinya sesuai kondisi sekolah...
8. Masih di tab "Sekolah", klik "Sanitasi 2016/2017", perbarui isinya sesuai kondisi sekolah
9. Masih di tab "Sekolah", klik "Sekolah Aman", isi data yang diminta... Kalau masih bingung, baca Permendikbud Nomon 82 tahun 2015
10.Masih di tab "Sekolah", klik "Paket Keahlian Dilayani", isi data jumlah peserta didik siswa baru
11. Klik tab "Sarpras", klik "Salin Data Periodik"
12. Klik tab "PTK:, klik "Salin Penugasan"
13. Klik tab "Peserta Didik", pilih siswa yang sudah lulus, kemudian klik "Proses Bersama Kelulusan", tanggal dan bulan di isi sesuai dengan tanggal dan bulan di Ijazah..
14. Klik tab "Rombongan Belajar", klik tab "Menu Aksi", (lokasi dimenu bawah),,, pilih "Kenaikan Kelas", klik kelas X dan XI untuk naik kelas.... Sedangkan kelas X (untuk siswa baru), rombelnya dibuat dengan cara klik menu "Tambah"
15. Setelah rombel kelas X sudah dibuat, langkah selanjutnya entri data siswa baru
16. Untuk siswa yang tidak naik kelas atau berhenti, keluarkan dulu dari rombel. kmudian klik "Registrasi", silahkan di isi alasannya
17. Masih di tab "Rombongan Belajar", klik "Pembelajaran", silahkan di isi jam dan mata pelajaran PTK
18. Kalau sudah beres, lakukan validasi dan sinkron

Monday, 25 July 2016

Li-Fi Teknologi Jaringan Nirkabel Terbaru

Wi-Fi vs Li-Fi
 

Wi-Fi (Wireless Fidelity)
Sebelum kita membahas tentang Li-Fi, mari kita lihat generasi sebelumnya yang saat ini banyak digunakan dalam komunikasi data.
Dikenal dengan nama Wi-Fi, Wi-Fi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE:
802.11a
802.11b
802.11g
802.11n


Pada awalnya Wi-Fi hanya dipakai untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Local Area Network (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Saat seseorang dengan komputer yang memiliki kartu nirkabel (wireless card) dapat dan sangat dimungkinkan untuk terhubung dengan internet menggunakan hotspot (titik akses) terdekat.
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).

Penggunaan Wi-Fi dikalangan komunitas internet sangatlah tinggi, hal ini disebabkan oleh paling tidak 2 faktor:
  • Kemudahan akses, para pengguna dalam satu area dapat mengakses internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel. Dengan kata lain pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot. Semakin banyaknya hotspot di tempat-tempat tersebut yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan dipicu faktor kedua.
  • Biaya relatif murah, Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia. Semakin banyak hotspot yang tersedia, maka akan semakin murah biaya untuk mengaksesnya.
Di Indonesia sendiri, penggunaan Internet berbasis Wi-Fi sudah mulai menggejala di beberapa kota besar. Di Jakarta, misalnya, para maniak Internet yang sedang berselancar sambil menunggu pesawat take off di ruang tunggu bandara, sudah bukan merupakan hal yang asing.

Bisnis dan kuantitas pengguna teknologi Wi-Fi cenderung meningkat, dan secara ekonomis hal itu berimplikasi positif bagi perekonomian nasional suatu negara, termasuk Indonesia.

Li-Fi (Light Fidelity)
Nah, bagi yang baru mendengar istilah Li-Fi mari kita simak penjabarannya dibawah ini :-).
Li-Fi (Light Fidelity) merupakan sebuah metode baru untuk mengirimkan paket data berkecepatan tinggi berbasis nirkabel yang menggunakan spektrum cahaya terlihat (visible light spectrum), yaitu bola lampu LED. Adapun alasan menggunakan bola lampu LED karena teknologi Li-Fi menghasilkan pencahayaan dengan level sangat tinggi yang mana LED merupakan sumber cahaya semikonduktor yang dapat memperkuat intensitas cahaya dan perpindahan yang begitu cepat dengan memodulasi ribuan sinyal yang tidak terlihat oleh manusia. Dengan penggunaan teknologi Li-Fi ini dapat memberi akses internet 100 kali lebih cepat dibandingkan dengan Wi-Fi. Li-Fi memiliki kecepatan transfer data hingga 1Gbps (Giga bit per second). Ini jauh lebih cepat dibandingkan Wi-Fi yang hanya 600Mbps.


Teknologi Li-Fi disebut-sebut akan menggantikan jaringan Wi-Fi. Li-Fi sendiri menggunakan teknologi berbasis cahaya (Visible Light Communication / VLC) untuk mentransmisi alur datanya. Berbeda dengan Wi-Fi yang justru menggunakan gelombang radio untuk mentransmisi alur datanya.

Teknologi Li-Fi sudah diuji oleh sebuah perusahaan di Estonia bernama Velmenni. Mereka sudah melakukan percobaan untuk teknologi ini di beberapa kantor, laboratorium, dan lingkungan industri di kota Tallin (ibu kota Estonia). Dari hasil percobaan tersebut didapat bahwa kecepatan data secara teoretis sebesar 224 Gbps. Itu berarti film beresolusi tinggi nantinya dapat diunduh hanya dalam hitungan detik saja.

Berbicara tentang kesiapan teknologi ini, Deepak Solanki (CEO Velmenni) menyatakan bahwa "Kami" sedang melakukan proyek percontohan di beberapa industri yang berbeda dimana kita dapat memanfaatkan teknologi VLC (Visible Light Communication). Saat ini, kami telah merancang solusi pencahayaan yang cerdas untuk lingkungan industri dimana komunikasi data dilakukan melalui cahaya. Kami juga melakukan proyek percontohan dengan klien pribadi di mana kita sedang menyiapkan jaringan Li-Fi untuk mengakses internet di ruang kantor kami. Teknologi ini baru dapat dinikmati oleh konsumen pada 3-4 tahun mendatang. Waah masih lama ya gan, hehe namun dengan semakin canggihnya teknologi sekarang, saya pikir tidak akan sampai selama itu.
Teknologi ini juga telah diuji coba oleh maskapai penerbangan yang ingin menggunakannya untuk memberikan konektivitas yang lebih baik dalam penerbangan, dan badan-badan intelijen yang tertarik pada potensi Li-Fi untuk keamanan transfer data nirkabel.
Orang dibalik penemuan Li-Fi
Pada tahun 2011, teknologi Li-Fi diciptakan oleh Prof Harald Haas seorang fisikawan berkebangsaan Jerman dari Universitas Edinburgh, Skotlandia yang juga menjabat sebagai Ketua Mobile Communication. Selain itu, Prof. Haas merupakan co-founder dari PureLifi.

Prof. Haas menjelaskan tentang masa depan dimana miliaran bola lampu nantinya dapat menjadi hotspot nirkabel. Dalam presentasinya pada konferensi TED (Technology, Entertainment and Design) di tahun 2011, Prof. Haas menggambarkan kecepatan teknologi VLC menggunakan modern LED mencapai 1000Gbps sedangkan jika menggunakan infra red hanya berkisar 1000 bps saja. Ini berarti kecepatan yang dihasilkan dari spektrum cahaya LED 10.000 kali lebih besar dari spektrum gelombang radio. Prof. Haas juga mengatakan bahwa infrastruktur saat ini sangat memungkinkan untuk setiap bohlam lampu LED tunggal diubah menjadi sebuah ruter nirkabel super cepat. Menurut beliau yang perlu dilakukan adalah menyesuaikan microchip kecil untuk setiap perangkat pencahayaan yang potensial. Cara ini akan menggabungkan dua fungsi dasar pencahayaan dan transmisi data nirkabel.
Teknologi Li-Fi memiliki keunggulan tidak mengganggu sinyal radio lainnya sehingga hal ini memungkinkan untuk digunakan di dalam pesawat dan tempat lainnya yang terkena dampak penggunaan sinyal radio. Keunggulan lainnya bahwa cahaya tidak dapat menembus dinding sehingga ini membuatnya lebih aman dari pengintaian oleh pihak eksternal. Namun, ternyata Li-Fi juga mempunyai kekurangan, yaitu tidak dapat digunakan di luar ruangan di bawah sinar matahari langsung, karena transmisi informasi dengan pencahayaan lampu melalui udara menjadi lebih sulit dilakukan. Hal ini disebabkan karena tidak adanya tunnel pencahayaan yang dapat memandu arah tujuan sinyal tersebut ketika berada di alam bebas.

Bagaimana cara Li-Fi bekerja?
Ketika Bulb memancarkan arus konstan ke bola lampu LED dengan kecepatan yang sangat tinggi, aliran konstan foton yang dipancarkan dari lampu diamati sebagai VLC. Untuk mendeteksi aliran data pada intensitas cahaya berkecepatan tinggi diperlukan suatu komponen pendeteksi foto (photo detector). Komponen ini juga berfungsi mengubah aliran data dalam intensitas cahaya (amplitudo) ke sinyal arus listrik. Unit amplifikasi dan pemrosesan sinyal (amplification and signal processing) bertugas mengubah aliran data dalam bentuk biner menjadi data orisinil seperti audio, video, web, dan informasi aplikasi yang kemudian ditransmisikan ke komputer atau perangkat mobile. Fungsi pendeteksi foto dan pemrosesan sinyal dikemas dalam perangkat yang disebut receiver doungle. Sebuah komputer harus memiliki LED infra merah untuk dapat berkomunikasi dalam saluran uplink tersebut.

Teknologi Li-Fi ini masih membutuhkan riset lebih lanjut untuk penyempurnaannya. Apalagi teknologi ini tidak mencakup besaran area, tetapi tidak dapat menembus dinding sehingga membutuhkan banyak daya lampu dan komponen Li-Fi lainnya di suatu sudut ruangan atau gedung agar dapat saling terhubung dan memiliki kecepatan optimal yang stabil.
"My greatest vision is that light bulbs will become broadband communications equipment, so that the light bulb is not only able to provide lighting and will also become a necessary tool." kata Prof. Haas
Untuk tantangan selanjutnya, bagaimana teknologi Li-Fi dapat diakses di luar rumah pada saat pagi menjelang sore dimana masih terdapat sinar matahari sebagai pengganggu atau penghalang suatu aliran data yang dikirim agar sampai ke alamat tujuan dengan sempurna. Sampai saat ini, teknologi Li-Fi belum bisa mendukung hal tersebut.

Kita sebagai pengguna teknologi tentu berharap kecanggihan teknologi dari Li-Fi dapat segera terealisasikan, mungkin saja ada dari kita yang bisa menyempurnakannya. Semoga menjadi inspirasi bagi kita semua.

Sunday, 24 July 2016

Aplikasi Rapor Sesuai Permen 53 Menggunakan php bootstrap dan Codeigniter

Teknologi pada Aplikasi ini memang bukanlah yang terbaik dan yang terbaru, web server sudah dikenal semenjak internet muncul. Aplikasi ini dibuat dan dikembangkan dari berbagai sumber yang di browsing di internet. Terutama phpmu.com, oleh Robby Prihandaya. Saya bergabung sebagai member beberapa bulan yang lalu.

Selama 3 tahun ini kami disekolah menggunakan kurikulum 2013 dan melaksanakan administrasi penilaian juga sesuai dengan kurikulum tersebut, 3 tahun mengelola penilaian menggunakan excel, tentu ada kelebihan dan kekurangannya.

Namun dari beberapa hal tersebut, kekurangan yang sangat menonjol diantaranya:
  1. Kesulitan Merekap Nilai. Terkadang nilai semester yang lalu saja kita sulit untuk menemukan kembali.
  2. Nilai tidak valid. Kenapa disebut demikian, salah satunya adalah nilai yang beragam.Nilai guru dan nilai yang ada di Wakil Kurikulum atau Wali Kelas terkadang berbeda, Nama Siswa pada aplikasi guru dengan aplikasi yang ada pada wali kelas terkadang juga berbeda
  3. Jika ada permen baru, format excel yang ada (rapor dan nilai) terpaksa diubah dan yang dirubah itu bukan saja 1 file, terkadang saya sendiri harus mengubah banyak dan beberapa format file.
Aplikasi ini diharapkan dapat meminimalisir kekurangan-kekurangan diatas, dimana semua nilai akan terintegrasi ke satu pintu (Server Akademik dan Nilai).


Tampilan Login Sistem Informasi Akademik Sekolah
Pada halaman login saya tambahkan level untuk wali kelas, kemudian juga menambahkan tahun akademik dan tahun akademik nanti akan ditambahkan sebagai session.
Keterangan:
  • Level : Untuk keamanan pengelolaan data login user diberi beberapa level, diantaranya Kepsek, Wali  Kelas, Guru, Siswa dan Admin 
  • User dan Password : Username menggunakan NIP dan password 1234 (setelah login password dapat diganti oleh user) 
  • Tahun Akademik : Agar Aplikasi ini dapat digunakan terus menerus dan agar data nilai terekap dengan baik, maka nilai disimpan per tahun akademik.

Halaman Login Guru
Dashboard Guru
Keterangan
  • Dashboard : pada halaman dashboard akan tampil Jadwal Mata Pelajaran per Masing-Masing Guru
  • Absensi Siswa : jika sarana prasarana memadai maka masing-masing guru dapat bisa menginput kehadiran siswa langsung dari ruang / kelas tempat mengajar
  • Bahan dan Tugas : Guru dapat Menginput bahan ajar dan tugas untuk siswa “e-learning”
  • Quiz/Ujian Online : sudah ada fitur ujian online untuk siswa
  • Forum Diskusi : Guru dan Siswa dapat berinteraksi pada menu ini
  • Input Jadwal Pelajaran : Guru diberi menu untuk menginput langsung jadwal pelajarannya, agar sinkron dengan input nilai akhir
  • Input Nilai Akhir : Guru menginput langsung nilai akhir, Nilai yang akan dijadikan sebagai nilai rapor
Kenapa cuma nilai akhir?
Sebenarnya pada aplikasi ini sudah disiapkan menu untuk input nilai harian, tugas, UTS dan UAS namun melihat situasi kondisi di Sekolah dan untuk mempermudah guru, maka di input cuma nilai akhir saja.

Form Input Nilai


Daftar Nilai Siswa

Tiap Guru akan input nilai per mata pelajaran masing-masing pada menu yang telah disediakan dalam sistem jaringan seperti gambar dibawah ini (Intranet)
Selanjutnya, setelah guru mengisi nilai, wali kelas hanya mengecek nilai-nilai yang sudah di entri tersebut, lalu menambahkan keterangan sikapkehadiranprestasiekstraurikuler dan keterangan-keterangan lainnya. Lalu rapor siap untuk di cetak per semester dan tahun akademik


Keterangan:
Pada halaman menu wali kelas, hampir sama dengan menu yang ada pada halaman guru, namun ada penambahan beberapa menu diantaranya:
  • Sikap Semester 1 : menu ini digunakan untuk entri komentar sikap pada rapor semester 1 
  • Sikap Semester 2 : menu ini digunakan untuk entri komentar sikap pada rapor semester 2 
  • Cetak Rapor : Wali kelas dapat langsung melihat nilai yang sudah di input oleh masing-masing guru Matapelajaran, lalu mencetaknya
  • dan fitur-fitur lainnya
Halaman Cetak Rapor (Admin dan Wali Kelas)

Adapun hasil dari cetak rapor (K13) sesuai permen 53 adalah sebagai berikut.


Sekali lagi Aplikasi ini memang bukanlah yang terbaik dan masih banyak kekurangan, dalam mengerjakan ini saya pribadi juga masih dalam tahap belajar untuk menjadi lebih baik dan tentu saja hanya untuk kemajuan sekolah.
Demikian Deskripsi singkat tentang Sistem Info Akademik “Aplikasi Penilaian Terintegrasi Berbasis Web”, semoga dapat bermanfaat.

DOWNLOAD
Update Link 20/03/2019 Silahkan
Username Level Admin
user = admin
password = 14912nikaH

Saturday, 23 July 2016

Panduan Gerakan Literasi Sekolah

Pengertian Literasi
Beberapa sumber mengatakan bahwa literasi adalah kemampuan memaknai teks, huruf, angka dan simbol kultural. Pada kesempatan lain literasi secara khusus merupakan sebuah sistem pendidikan yang tidak hanya mencakup kemampuan membaca dan menulis tapi juga menyangkut memaknai teks dan simbol kultural.


Dari beberapa sumber tersebut dan materi yang kami dapatkan dapat disimpulkan bahwa literasi adalah
Pembiasaan berfikir diikuti dengan proses membaca, menulis dan tentu saja proses kegiatan tersebut akan menghasilkan sebuah karya atau project yang baik dan yang terpenting adalah nilai nilai luhur yang dikandung dari pembiasaan (literasi) tersebut.
Masyarakat global dituntut untuk dapat mengadaptasi kemajuan teknologi dan keterbaruan/kekinian. Deklarasi Praha (Unesco, 2003) mencanangkan pentingnya literasi informasi (information literacy), yaitu kemampuan untuk mencari, memahami, mengevaluasi secara kritis, dan mengelola informasi menjadi pengetahuan yang bermanfaat untuk pengembangan kehidupan pribadi dan sosialnya.

Kebutuhan literasi di era global ini menuntut pemerintah untuk menyediakan dan memfasilitasi sistem dan pelayanan pendidikan sesuai dengan UUD 1945, Pasal 31,  Ayat 3

Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undangundang

Ayat ini menegaskan bahwa program literasi juga mencakup upaya mengembangkan potensi kemanusiaan yang mencakup kecerdasan intelektual, emosi, bahasa, estetika, sosial, spiritual, dengan daya adaptasi terhadap  perkembangan arus teknologi dan informasi. Upaya ini sejalan dengan falsafah  yang dinyatakan oleh Ki Hadjar Dewantara, bahwa pendidikan harus melibatkan  semua komponen masyarakat (keluarga, pendidik profesional, pemerintah,  dll.) dalam membina, menginspirasi/memberi contoh, memberi semangat, dan  mendorong perkembangan anak.

Apa tujuan dilaksanakannya literasi di sekolah?
Gerakan Literasi Sekolah atau lebih kita kenal dengan istilah GLS mempunyai tujuan khusus sebagai berikut ini:
  • Menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah.
  • Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.
  • Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.
  • Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.

GLS merupakan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah (peserta didik, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, Komite Sekolah, orang tua/wali murid peserta didik), akademisi, penerbit, media massa, masyarakat (tokoh masyarakat yang dapat merepresentasikan keteladanan, dunia usaha, dll.

Pemangku Kepentingan GLS Dikdas
Peran pemangku kepentingan GLS Dikdas dipaparkan pada Bagan sebagai berikut.

Kegiatan literasi dapat berjalan dengan optimal dengan kolaborasi antara semua elemen pemerintah dan masyarakat. Lembaga pemerintah dan masyarakat memiliki peran sebagai berikut.

a. Kemendikbud
  • Membuat kebijakan literasi.
  • Menjabarkan desain induk pelaksanaan GLS.
  • Menyusun panduan pelaksanaan, petunjuk teknis, dan semua dokumen pendukung pelaksanaan GLS.
  • Melaksanakan sosialisasi GLS kepada dinas pendidikan provinsi, kabupaten/kota, satuan pendidikan, dan masyarakat.
  • Merancang dan melaksanakan pelatihan literasi untuk warga sekolah dan masyarakat.
  • Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan GLS di tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan satuan pendidikan.
  • Membuat rencana tindak lanjut GLS berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan GLS.
b. LPMP
  • Melaksanakan pemetaan awal data kebutuhan literasi sekolah GLS.
  • Berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk pelaksanaan GLS.
  • Merencanakan dan melaksanakan pendampingan dan pelatihan kepada warga sekolah untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam memberikan pelayanan pendidikan terutama pelaksanaan pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan literasi peserta didik.
  • Melaksanakan supervisi pelaksanaan GLS.
  • Melaksanakan pemetaan akhir data kebutuhan literasi sekolah dan GLS.
  • Melaporkan hasil pemetaan akhir ke Ditjen Dikdasmen Kemendikbud.
  • Melakukan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan GLS di satuanpendidikantingkat provinsi dan lingkungan dinas pendidikan kabupaten/kota.
  • Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan GLS.
c. Dinas Pendidikan Provinsi
  • Melakukan kompilasi analisis kebutuhan dan mengkaji isu-isu strategis yang terkait dengan kemampuan literasi guru dan peserta didik di wilayah masing-masing.
  • Membuat kebijakan daerah untuk mendukung pelaksanaan GLS.
  • Melakukan sosialisasi konsep, program, dan kegiatan GLS kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi masing-masing.
  • Melakukan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan GLS di tingkat provinsi dan lingkungan dinas pendidikan kabupaten/kota.
  • Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan GLS.
d. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
  • Melakukan analisis kebutuhan dan mengkaji isu-isu strategis yang terkait dengan kemampuan literasi guru dan peserta didik di wilayah masingmasing.
  • Membuat kebijakan daerah untuk mendukung pelaksanaan GLS.
  • Melakukan sosialisasi konsep, program, dan kegiatan GLS di satuan pendidikan di kabupaten/kota masing-masing.
  • Merencanakan dan melaksanakan pendampingan dan pelatihan kepada warga sekolah untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam memberikan pelayanan pendidikan terutama pelaksanaan pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan literasi peserta didik.
  • Memantau serta memastikan ketersediaan buku referensi dan buku pengayaan, dan sarana yang mendukung program GLS.
  • Melakukan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan GLS di tingkat kabupaten/kota, satuan pendidikan, dan masyarakat.
  • Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan GLS.

e. Satuan Pendidikan
  • Mengidentifikasi kebutuhan sekolah dengan mengacu pada kondisi pemenuhan indikator Standar Pelayanan Minimal.
  • Melaksanakan tahapan kegiatan GLS yang meliputi pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran.
  • Melaksanakan pelatihan guru untuk meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan literasi peserta didik.
  • Memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah dengan maksimal untukmemfasilitasi pembelajaran. Mengelola perpustakaan sekolah dengan baik.
  • Menginventarisasi semua prasarana yang dimiliki sekolah (salah satunya buku).
  • Menciptakan ruang-ruang baca yang nyaman bagi warga sekolah. Melaksanakan kegiatan 15 menit membaca sebelum pembelajaran bagi seluruh warga sekolah.
  • Mengawasi dan mewajibkan peserta didik membaca sejumlah buku sastra dan menyelesaikannya dalam kurun waktu tertentu.
  • TLS mendukung dan terlibat aktif dalam kegiatan GLS.
  • Merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang melibatkan orang tua dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mereka terhadap literasiagar perlakuan yang diberikan kepada peserta didik di sekolah bisaditindaklanjuti di dalam keluarga dan di tengah masyarakat.
  • Merencanakan dan atau bekerja sama dengan pihak lain yangmelaksanakan berbagai kegiatan GLS.
  • Melakukan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan program dankegiatan GLS yang dilaksanakan.
  • Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan hasil monitoring dan evaluasipelaksanaan GLS.
f. Masyarakat
  • Ikut terlibat dan berpartisipasi dalam kegiatan GLS untuk meningkatkan kemampuan literasi warga sekolah. 
  • Menyelenggarakan gerakan publik, antara lain gerakan membacakan buku untuk anak, gerakan mengumpulkan buku anak dan menyalurkannya ketaman-taman bacaan, dan gerakan untuk menghidupkan taman-tamanbacaan di ruang publik yang ramah anak.
  • Literasi tidak terpisahkan dari dunia pendidikan.
  • Literasi menjadi sarana pesertadidik dalam mengenal, memahami, dan menerapkan ilmu yang didapatkannyadi bangku sekolah.
  • Literasi juga terkait dengan kehidupan peserta didik, baik dirumah maupun di lingkungan sekitarnya.

2. Pemangku Kepentingan GLS Dikmen
Peran pemangku kepentingan GLS Dikmen dipaparkan pada Bagan sebagai berikut.

a. Kemendikbud
  • Membuat kebijakan literasi.
  • Menjabarkan desain induk pelaksanaan GLS.
  • Menyusun panduan pelaksanaan, petunjuk teknis, dan semua dokumen pendukung pelaksanaan GLS.
  • Melaksanakan sosialisasi GLS kepada dinas pendidikan provinsi, kabupaten/kota, satuan pendidikan, dan masyarakat.
  • Merancang dan melaksanakan pelatihan literasi untuk warga sekolah dan masyarakat.
  • Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan GLS di tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan satuan pendidikan.
  • Membuat rencana tindak lanjut GLS berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan GLS.
b. LPMP
  • Melaksanakan pemetaan awal data kebutuhan literasi sekolah GLS.
  • Berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk pelaksanaan GLS.
  • Merencanakan dan melaksanakan pendampingan dan pelatihan kepada warga sekolah untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam memberikan pelayanan pendidikan terutama pelaksanaan pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan literasi peserta didik.
  • Melaksanakan supervisi pelaksanaan GLS.
  • Melaksanakan pemetaan akhir data kebutuhan literasi sekolah dan GLS.
  • Melaporkan hasil pemetaan akhir ke Ditjen Dikdasmen Kemendikbud.
  • Melakukan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan GLS di satuan pendidikan tingkat provinsi dan lingkungan dinas pendidikan kabupaten/kota.
  • Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan GLS.

c. Dinas Pendidikan Provinsi
  • Melakukan kompilasi analisis kebutuhan dan mengkaji isu-isu strategis yang terkait dengan kemampuan literasi guru dan peserta didik di wilayah
  • masing-masing.
  • Membuat kebijakan daerah untuk mendukung pelaksanaan GLS.
  • Melakukan sosialisasi konsep, program, dan kegiatan GLS di satuan pendidikan di kabupaten/kota masing-masing.
  • Merencanakan dan melaksanakan pendampingan dan pelatihan kepada warga sekolah untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam memberikan pelayanan pendidikan terutama pelaksanaan pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan literasi peserta didik.
  • Memantau serta memastikan ketersediaan buku referensi dan buku pengayaan, dan sarana yang mendukung program GLS.
  • Melakukan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan GLS di tingkat provinsi dan satuan pendidikan menengah.
  • Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan GLS.
d. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
Berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi untuk mendukung pelaksanaan GLS di tingkat satuan pendidikan menengah.

e. Satuan Pendidikan
  • Mengidentifikasi kebutuhan sekolah dengan mengacu pada kondisi pemenuhan standar nasional pendidikan.
  • Melaksanakan tahapan kegiatan GLS yang meliputi pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran.
  • Melaksanakan pelatihan guru untuk meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan literasi peserta didik.
  • Memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah dengan maksimal untuk memfasilitasi pembelajaran.
  • Mengelola perpustakaan sekolah dengan baik.
  • Menginventarisasi semua prasarana yang dimiliki sekolah (salah satunya buku).
  • Menciptakan ruang-ruang baca yang nyaman bagi warga sekolah.
  • Melaksanakan kegiatan 15 menit membaca sebelum pembelajaran bagi seluruh warga sekolah.
  • Mengawasi dan mewajibkan peserta didik membaca sejumlah buku sastra dan menyelesaikannya dalam kurun waktu tertentu.
  • TLS mendukung dan terlibat aktif dalam kegiatan GLS.
  • Merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang melibatkan orang tua dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mereka terhadap literasi agar perlakuan yang diberikan kepada peserta didik di sekolah bisa ditindaklanjuti di dalam keluarga dan di tengah masyarakat.
  • Merencanakan dan atau bekerja sama dengan pihak lain yang melaksanakan berbagai kegiatan GLS.
  • Melakukan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan program dan kegiatan GLS yang dilaksanakan.
  • Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan GLS.

f. Masyarakat
  • Ikut terlibat dan berpartisipasi dalam kegiatan GLS untuk meningkatkan kemampuan literasi warga sekolah.
  • Menyelenggarakan gerakan publik, antara lain gerakan membacakan buku untuk anak, gerakan mengumpulkan buku anak dan menyalurkannya ke taman-taman bacaan, dan gerakan untuk menghidupkan taman-taman bacaan di ruang publik yang ramah anak.
Panduan Pencapaian Pelaksanaan GLS di SD

GLS di SD menciptakan ekosistem pendidikan di SD yang literat. Ekosistem pendidikan yang literat adalah lingkungan yang:
    1. Menyenangkan dan ramah peserta didik, sehingga menumbuhkan semangat warganya dalam belajar
    2. Semua warganya menunjukkan empati, peduli, dan menghargai sesama
    3. Menumbuhkan semangat ingin tahu dan cinta pengetahuan
    4. Memampukan warganya cakap berkomunikasi dan dapat berkontribusi kepada lingkungan sosialnya
    5. Mengakomodasi partisipasi seluruh warga sekolah dan lingkungan eksternal SD.
    Untuk lebih lengkap silahkan di download Panduan Pencapaian Pelaksanaan GLS di SD disini

    Panduan Pencapaian Pelaksanaan GLS di SMP
    Panduan GLS di SMP ini berisi penjelasan pelaksanaan kegiatan literasi di SMP yang terbagi menjadi tiga tahap, yakni: pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran. Ruang lingkup GLS di SMP meliputi:
    1. Lingkungan fisik sekolah (ketersediaan fasilitas, sarana prasarana literasi)
    2. Lingkungan sosial dan afektif (dukungan dan partisipasi aktif semua warga sekolah) dalam melaksanakan kegiatan literasi SMP 3
    3. Lingkungan akademik (adanya program literasi yang nyata dan bisa dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah)
    Untuk lebih lengkap silahkan di download Panduan Pencapaian Pelaksanaan GLS di SMP disini
    Panduan Pencapaian Pelaksanaan GLS di SMA
    Panduan GLS di SMA ini berisi penjelasan pelaksanaan kegiatan literasi di SMA yang terbagi menjadi tiga tahap, yakni: pembiasaan, pengembangan, dan
    pembelajaran. Ruang lingkup GLS di SMA, meliputi:
    1. Lingkungan fisik sekolah (ketersediaan fasilitas, sarana prasarana literasi)
    2. Lingkungan sosial dan afektif (dukungan dan partisipasi aktif semua warga sekolah) dalam melaksanakan kegiatan literasi SMA
    3. Lingkungan akademik (adanya program literasi yang nyata dan bisa dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah).
    Untuk lebih lengkap silahkan di download Panduan Pencapaian Pelaksanaan GLS di SMA disini
    Panduan Pencapaian Pelaksanaan GLS di SMA
    Panduan GLS di SMK ini berisi penjelasan pelaksanaan kegiatan literasi di SMA yang terbagi menjadi tiga tahap, yakni: pembiasaan, pengembangan, dan
    pembelajaran. Ruang lingkup GLS di SMK, meliputi:
    1. Lingkungan fisik sekolah (ketersediaan fasilitas, sarana prasarana literasi).
    2. Lingkungan sosial dan afektif (dukungan dan partisipasi aktif semua warga sekolah) dalam melaksanakan kegiatan literasi SMK. 
    3. Lingkungan akademik (adanya program literasi yang nyata dan bisa dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah).
    Untuk lebih lengkap silahkan di download Panduan Pencapaian Pelaksanaan GLS di SMK disini

    Demikianlah artikel tentang Panduan Pencapaian Pelaksanaan GLS, dengan harapan artikel ini bermanfaat bagi kita semua.