Tuesday, 1 March 2016

Apa itu Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Pengertian  PTK

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR)  adalah suatu bentuk kajian reflektif oleh peneliti (pelaku tindakan), yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional tindakannya dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman atas tindakan-tindakan itu, serta memperbaiki kondisi-kondisi pelaksanaan praktik-praktik pembelajaran (Tim pelatih proyek PGSM, 1999:5).
Dalam pelaksanaan PTK, peneliti (pelaku tindakan) selalu melakukan kajian sistematis reflektif selama penelitian untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang terjadi di dalam kelasnya. Peneliti dalam hal ini adalah guru itu sendiri. Hasil penelitian tindakan dipakai sendiri sekalipun tidak tertutup kemungkinan dimanfaatkan oleh pihak lain yang membutuhkan.  Dalam PTK, guru ikut bertanggung jawab dan berperan serta aktif untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya melalui tindakan yang dilakukan terhadap proses pembelajaran yang dikelolanya. PTK diharapkan berpengaruh  langsung dalam memicu perubahan perilaku guru dalam mengelola pembelajaran yang dibangun sendiri yang akan menghasilkan personal theory atau theory-in-use.

PTK dilakukan untuk menyelesaikan bermacam-macam permasalahan yang muncul di dalam kelas/sekolah misalnya meningkatkan motivasi belajar, menerapkan berbagai macam metode pembelajaran, mengembangkan kegiatan laboratorium, mengembangkan bentuk pekerjaan rumah, mengembangkan bentuk-bentuk karya ilmiah, mengembangkan pendekatan-pendekatan baru untuk pencapaian belajar, menerapkan berbagai pendekatan untuk memenuhi kebutuhan individual murid yang berbeda-beda dan sebagainya.

Prinsip-Prinsip PTK

Prinsip penelitian tindakan antara lain:

  1. Pekerjaan utama guru adalah mengajar, apapun metode PTK yang dilakukan, hendaknya tidak mengganggu pekerjaanya sebagai pengajar.
  2. Merupakan masalah yang cukup merisaukan guru untuk segera diatasi guna memberikan layanan yang terbaik kepada siswa
  3. Pelaksanaan PTK harus diketahui oleh kepala sekolah melalui surat ijin meneliti dan  disosialisasikan kepada rekan-rekan guru
  4. Metodologi yang digunakan harus terpercaya sehingga guru dapat merumuskan hipotesis, mengembangkan strategi yang dapat dilaksanakan pada situasi kelasnya, dan memperoleh data yang dapat digunakan untuk menjawab hipotesis yang dikemukakannya.
  5. Metode pengumpulan data tidak menuntut waktu yang berlebihan sehingga berpeluang mengganggu proses pembelajaran.
  6. Penyelenggaraan PTK harus selalu konsisten, peduli terhadap prosedur, etika, dan alamiah (dilaksanakan sesuai alokasi waktu dan tidak merubah jadwal pelajaran yang ada)
  7. Dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah kajian ilmiah dan dilaporkan hasilnya sesuai dengan tata krama penyusunan karya tulis akademik.

Manfaat PTK

Manfaat bagi guru yang melakukan PTK antara lain:

  • Mengembangkan inovasi pembelajaran. Dalam inovasi pembelajaran, guru selalu mencoba mengubah, memodifikasi, dan meningkatkan gaya mengajarnya agar ia mampu melahirkan gaya dan model pembelajarn yang sesuai dengan tuntutan kelasnya. Guru setiap tahun akan selalu berhadapan dengan siswa yang berbeda. Karena itu, jika guru melakukan PTK dari persoalannya sendiri, dan menghasilkan pemecahannya sendiri, maka secara tidak langsung ia telah terlibat dalam inovasi pembelajaran.
  • Meningkatan profesionalisme guru. Dalam PTK, guru ditantang untuk terbuka pada pengalaman dan proses-proses baru. Dengan demikian, tindakan-tindakan dalam PTK merupakan pendidikan bagi guru dan secara tidak langsung dapat meningkatkan keprofesionalan mereka dalam proses pembelajaran di kelas.

Keunggulan Dan Kelemahan PTK
Hingga sekarang, PTK masih mendapat pro dan kontra berkaitan dengan kelayakan jenis
penelitiannya, terutama bila diperbandingkan dengan penelitian formal, karena hasil penelitiannya berguna bagi dimensi praktis dalam situasi tertentu, namun secara tidak langsung memperbaiki pembelajaran dan ilmu pengetahuan.
Keunggulan PTK antara lain:

  • praktis dan langsung relevan untuk situasi yang aktual;
  • menyediakan kerangka yang teratur dan bersiklus untuk pemecahan masalah atau pengembangan pembelajaran;
  • berdasarkan pada observasi yang nyata dan obyektif, bukan berdasarkan pada pendapat subyektif; fleksibel dan adaptif yaitu mengadakan perubahan-perubahan selama dalam masa penelitian dan mengorbankan kontrol demi kepentingan inovasi;
  • dan sarana inovasi pembelajaran dan kepakaran atau profesionalisme guru 

Penelitian Tindakan Kelas, 3 kata ini telah menjadi istilah yang populer di kalangan guru , mengingat salah satu syarat kenaikan pangkat adalah membuat karya tulis ilmiah salah satunya dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas. Kenaikan pangkat guru sejak diberlakukannya Permenpan RB no 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru, seolah "mempersulit" guru untuk naik pangkat, mengingat guru wajib membuat karya tulis ilmiah, jurnal ilmiah, pembuatan buku pelajaran

Penelitian tindakan kelas bagi guru yang akan naik pangkat.

Apa itu Penelitian Tindakan Kelas. 
Seperti diketahui, penerapan peraturan kenaikan pangkat guru tersebut di atas mulai berlaku periode Oktober 2013. Guru yang akan naik pangkat harus mengumpulkan angka kredit dari publikasi ilmiah atau karya inovatif sebagai berikut: Untuk naik pangkat dari III/b ke III/c 4 poin, III/c dke III/d 6 poin, III/d ke IV/a sebanyak 8 poin. Sementara itu, guru yang naik pangkat dari IV/a ke IV/b harus mengumpulkan angka kredit 10 poin.

Menulis karya ilmiah merupakan masalah yang umum dihadapi guru. Di samping keterbatasan kemampuan juga disebabkan oleh keterbatasan waktu. Guru besertifikat pendidik wajib mengajar selama 24 jam perminggu. Sementara membuat karya tulis hasil penelitian, semisal penelitian tindakan kelas (PTK) butuh waktu yang cukup.

Pengurus PGRI Pusat Ibu Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd mengatakan dalam sebuah seminar, bahwa nilai  angka kredit yang paling banyak adalah pada penelitian tindakan kelas (PTK) dan karya inovatif. Apalagi kalau PTK  itu diseminarkan dengan setidaknya mengundang 15 guru dari tiga sekolah berbeda. Nilainya akan lebih tinggi. Kemudian undangan seminar, notulen, berita acara dan foto-foto wajib dilampirkan pada berkas kita.

Menyusun Proposal Penelitian Tindakan Kelas

Dalam menyusun proposal PTK, ada beberapa hal yang harus Anda cermati yaitu :

  • Judul : jangan terlalu panjang ( misalnya 20 kata ) , spesifik dan jelas menggambarkan masalah yang diteliti, tindakan untuk mengatasi masalah, hasil yang diharapkan serta tempat di mana penelitian dilakukan.
  • Pendahuluan : berisi masalah nyata dan jelas, mendesak, serta pengidentifikasian masalah juga jelas.
  • Rumusan dan Pemecahan Masalah : rumusan masalah harus jelas, bentuk tindakan pemecahan masalahsesuai dengan masalahnya serta tampak indikator keberhaslannya
  • Tujuan dan Manfaat : sesuaikan dengan rumusan masalah
  • Kajian Pustaka : sesuai antara dengan point-point yang dikaji dengan permasalahan
  • Metodologi Penelitian : haruslah jelas subyek, tempat dan waktu penelitian serta ada rencana rinci atau skenario PTK
  • Jadwal penelitian : tulislah dengan jelas jadwal penelitian , misalnya dimulai pada bulan Juli/ awal tahun ajaran
  • Daftar Pustaka : tulisah daftar pustaka sesuai dengan ketentuan.


Jangan lupa bahwa menulis proposal PTK haruslah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar atau baku.

Contoh PTK dapat bapak ibu searching pada beberapa situs dan blog, salah satunya pada blog ini



Berikut contoh PTK yang sudah saya download di blog tersebut:



Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Post a Comment