Sunday, 13 March 2016

Cara Memahami Perbedaan Individu Siswa dan Aplikasinya dalam Proses Belajar Mengajar

Jika pendidikan yang dilaksanakan belum mampu memberikan perubahan yang baik bagi peserta didiknya maka dapat dikatakan bahwa pendidikan yang diterapkan belum mampu mencapai tujuan pendidikan yang dimaksud. Seperti halnya di Indonesia bahwa tujuan pendidikan nasional seperti yang tercantum pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada hakikatnya yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, menilik dari keadaan pendidikan bangsa Indonesia sekarang ini tampaknya pendidikan yang dilaksanakan masih belum sepenuhnya mampu mencapai tujuan. Peserta didik atau siswa menjadi sasaran utama pelaksanaan sistem pendidikan.

Setiap individu peserta didik adalah unik, masing-masing memiliki kemampuan ataupun tingkatan serta karakter masing-masing. Terdapat beberapa hal yang bisa diperhatikan untuk mengetahui perbedaan antar individu dalam hal pembelajaran.
Dalam pembelajaran guru menempatkan siswa( peserta didik) sebagai subjek bukan objek. Dalam pembelajaran, guru sering menyuruh siswa untuk menghafal, mempelajari suatu pelajaran sampai ia bisa. Kemudian siswa disuruh menghafal dan guru mendengarkan. Belajar bukan hanya dengan hatfalan. Biarkan siswa belajar dengan gayanya sendiri

Sudjana (2007:116) setidaknya terdapat 6 perbedaan-perbedaan individual yang ada pada peserta didik atau siswa, yaitu:

  • Perkembangan intelektual, kemampuan belajar terutama memahami dan menggali materi dan informasi masing-masing peserta didik tentu tidak sama, ada siswa yang cepat belajar dan mampu memahami materi ada juga siswa yang lambat dan perlu dibimbing secara bertahap dalam belajar.
  • Kemampuan berbahasa, lebih tepatnya lagi komunikasi. Komunikasi atau berbahasa disini bukan hanya hubungan interaksi antara guru dengan murid saja namun juga komunikasi peserta didik dengan materi dan informasi pelajaran, bahan ajar, media pembelajaran serta komponen-komponen pembelajaran yang terlibat lainnya.
  • Latar belakang pengalaman, siswa atau peserta didik yang pernah mendapatkan informasi yang relevan terhadap suatu materi akan lebih cepat memahaminya, bukan hanya dalam hal materi namun juga gaya belajar, metode pengajaran serta hal-hal lain yang diperlukan dalam pembelajaran.
  • Gaya belajar, peserta didik satu tentu memiliki gaya dan kebiasaan belajar favorit dan mampu mempercepat pemahaman terhadap materi yang dipelajari. Bukan hanya dalam kebiasaan namun juga dalam kondisi tertentu misalnya seorang siswa lebih mampu belajar dalam keadaan yang tenang dan hening sehingga mampu mempercepat pemahaman materi.
  • Bakat dan minat, bakat dan minat ini berasal dalam diri masing-masing siswa dan sangat penting untuk digali dan ditemukan sehingga mampu dioptimalkan sebagai kemampuan yang dapat dikembangkan. Misal seorang siswa lebih mampu untuk mempelajari pelajaran matematika ina adalah bakat, atau siswa sangat menyukai pelajaran praktik fisika ini adalah minat.
  • Kepribadian, merupakan reaksi atau tanggapan terhadap sikap dan cara-cara mengajar yang dilakukan guru. Kepribadian ini juga sangat terkait dengan sifat dasar masing-masing peserta didik, siswa yang pemalu misalnya biasanya akan lebih pasif untuk terlibat dalam interaksi dengan komponen-komponen pembelajaran terutama dengan guru.

Lalu bagi seorang guru bagaimana cara mengantisipasi perbedaan-perbedaan individual tersebut?
Untuk mencapai hal itu, menurut Djamarah (2005;165) guru harus melakukan hal berikut ini;

  1. Mendengarkan secara simpati dan menanggapi secara positif pikiran anak didik dan membuat hubungan saling percaya.
  2. Membantu anak didik dengan pendekatan verbal dan non-verbal.
  3. Membantu anak didik tanpa harus mendominasi atau mengambil alih tugas.
  4. Menerima perasaan anak didik sebagaimana adanya atau menerima perbedaannya dengan penuh perhatian.
  5. Menangani anak didik dengan memberi rasa aman, penuh pengertian, bantuan, dan mungkin memberi beberapa alternatif pemecahan.
Sedangkan menurut Syaiful Bahri Jamarah (2005;226)

  • Guru melakukan pendekatan secara pribadi kepada setiap siswa di kelas dan memberikan kesempatan kepada anak didik sebagai individu untuk aktif, kreatif, dan mandiri dalam belajar.
  • Guru harus peka melihat perbedaan sifat-sifat dari semua anak didik secara individual.
  • Guru lebih berperan sebagai fasilitator dan pembimbing di kelas. Para peserta didik dapat lebih terkontrol mengenai, bagaimana dan apa yang mereka pelajari.
  • Guru harus mampu menyajikan pelajaran yang menarik di depan kelas. Menarik dalam pengertian mengasyikkan, mudah ditangkap dan dipahami serta tidak membosankan siswa. 
Kemudian dalam aplikasinya guru dapat melakukan beberapa tindakan berikut:

  • Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, terdiri dari standard kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode dan langkah-langkah pembelajaran. 
  • Memberikan apersepsi kepada siswa yaitu menjelaskan tujuan pembelajaran yang diharapkan, materi ajar, serta standard ketuntasan minimum. 
  • Menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. 
  • Memberikan pertanyaan, untuk melihat tingkat penguasaan materi yang dipahami siswa. 
  • Menggunakan pendekatan individual, untuk menjelaskan kembali materi pelajaran kepada siswa yang tingkat pemahaman materinya kurang. 
  • Memberikan tugas individu dalam bentuk praktik. 
  • Guru memandu untuk pengambilan kesimpulan 
  • Guru memberikan pengembangan konsep 
  • Membimbing siswa membuat rangkuman hasil pembelajaran 
  • Kegiatan evaluasi. Kegiatan evaluasi bertujuan untuk melihat ketuntasan belajar siswa, apakah hasil belajar siswa tuntas atau belum tuntas. Jika belum tuntas diberikan tugas tambahan yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu tertentu, jika ketuntasan belajar sudah terpenuhi guru dapat mencatat dalam daftar kegiatan siswa, untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi.
  • Membentuk kebiasaan belajar yang baik
Beberapa cara diatas hanyalah sedikit dari banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar, saya sendiri bukanlah manusia yang sempurna dan masih belajar juga bagaimana menjadi guru profesional dan guru yang baik. Bapak Ibu guru dapat menambahkan tips-tips mengajar yang lebih baik pada comment di artikel ini.
Semoga bermanfaat

0 komentar:

Post a Comment