Artikel ini sengaja saya buat sebagai laporan atas kegiatan workshop SDP-TIK oleh Kemdikbud yang saya ikuti beberapa hari yang lalu utusan dari SMK Kota Pariaman.Sebelumnya saya minta maaf jika ada kata-kata atau penyampaian pada tulisan ini tidak pada tempatnya.
Materi-materi yang saya dapatkan pada kegiatan ini sungguh sangat berharga, beberapa materi saya rangkum dan mungkin dapat kita jadikan sebagai referensi bersama untuk pengembangan sekolah yang lebih baik.
School Development Plan TIK (SDP-TIK)
SDP TIK adalah upaya perencanaan dan pengembangan sekolah yang menitik beratkan pada peningkatan penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam seluruh aspek pengelolaan sekolah (ICT Based School Management).
Tanpa kita sadari dengan semakin pesatnya perkembangan zaman, TIK memiliki peran yang sangat penting di Sekolah. Bahkan di beberapa daerah, sekolah yang sukses menerapkan ICT Based School Management atau Manajemen Sekolah Berbasis TIK, menjadi sekolah yang menjadi panutan bagi sekolah-sekolah lain.
Seperti apa ICT Based School Management itu?
Gambar dibawah ini sebagai salah satu contoh yang dapat kita jadikan referensi.
Layanan-layanan seperti diatas kita kenal dengan istilah Manajemen Sekolah Berbasis TIK
Namun layanan-layanan tersebut tidak dibatasi hanya itu saja, sekolah dapat mengembangkan layanan-layanan lain yang dibutuhkan di sekolah.
Peran Sekolah Rujukan
Mungkin kita semua sudah tahu tentang jika sekolah rujukan adalah sebuah sekolah dengan kinerja yang bagus, akses luas dan efektif dalam hal pengelolaan institusi. SMK rujukan nantinya akan menjadi sekolah induk (aliansi) bagi 3 atau 4 SMK sejenis yang skalanya lebih kecil dan lokasinya tidak berjauhan dengan SMK rujukan.
SMK aliansi tersebut dapat memanfaatkan fasilitas maupun sumber daya yang terdapat di SMK rujukannya. Bagaimana sebaiknya pola pengelolaan di sekolah rujukan yang berbasis TIK?, narasumber dari kemdikbud memberikan informasi tersebut dengan gambar berikut ini
Sesuai dengan informasi dari kemdikbud, bahwa sebuah Sekolah Rujukan seminimalnya sudah menerapkan ICT Based School Management sampa pada level integrated.
Adapun di SMK Negeri 2 Pariaman, beberapa teknologi TIK sudah dilakukan namun teknologi tersebut bisa dikatakan baru pada level starter, diantara layanan yang sudah disediakan adalah:
- Layanan sharing (berbagi file) antara beberapa komputer yang sudah terkoneksi dalam jaringan Komputer dan laptop yang ada di ruangan wakil kurikulum.
- Penerimaan Siswa Baru, menggunakan layanan Web Server dengan XAMPP, jalan di intranet
- Website Sekolah, menggunakan CMS Formulasi
- Sistem Informasi Akademik Sekolah “Pengelolaan Nilai Rapor” launching tanggal 07 April 2016
Dapat kita katakan bahwa layanan berbasis TIK di SMK Negeri 2 Pariaman baru ada 4 diatas. Kenapa? Pada istilah manajemen sekolah berbasis TIK, penggunaan aplikasi office word, excel dan power point belum bisa kita katakan layanan, karena aplikasi-aplikasi tersebut sifatnya individu dan aplikasi-aplikasi tersebut tentu akan sulit untuk mengelola dan memanajemennya.
Insya Allah kedepannya semoga kita bersama-sama bisa mengembangkan penggunaan TIK di sekolah untuk menjadi lebih baik.
Bagaimana Untuk Mencapai Sekolah yang Menerapkan ICT Based School Management?
Untuk meraih sekolah yang sudah menerapkan ICT Based School Management, minimalnya butuh beberapa komponen berikut ini:
- SDM (sumber daya manusia). Seminimalnya komponen pengguna (SDM) dibawah ini tentu harus ada untuk mendukung keberhasilan sekolah menerapkan ICT Based School Management
- Tenaga/ahli bidang hardware 1 orang
- Tenaga/ahli bidang software dan aplikasi (pemrograman) 1 orang
- Tenaga/ahli bidang jaringan 1 orang
- Tenaga Administrator 1 orang
- Tenaga operator 1 orang
- Hardware dan Network. Untuk dapat mengelola fasilitas intranet di sekolah yang bisa mensupport layanan-layanan TIK, komponen-komponen dibawah ini sangatlah dibutuhkan
- Smartserver, Sebagai Layanan Cloud Dokumen Manajemen
- 1 unit Router yang dapat mengelola lebih kurang 500 client
- Access Point untuk mencakup intranet sekolah, support gigabyte akses jaringan
- Kable UTP
- Switch Hub, 16 x gigabyte ethernet
- Connector RJ-45
- Jika memungkinkan, 1 unit server dengan harga +/- Rp. 25.000.000, namun jika tidak ada, dapat menggunakan komputer PC dengan menambah RAM, minimal RAM = 8 Gb
0 komentar:
Post a Comment